PEMBELAJARAN MENULIS YANG MENYENANGKAN
Oleh
Muhaiban
Jurusan Sastra Arab Fakultas Sastra
Universitas Negeri Malang
E-mail: muhaiban14@gmail.com
HP: 0817530107
PENDAHULUAN
Selama
ini mata pelajaran/mata kuliah kitabah menulis dalam arti mengarang
dalam bahasa Arab dianggap sebagai pelajaran atau mata kuliah yang sulit di
kalangan siswa maupun mahasiswa. Mereka
pada umumnya tidak senang dengan pelajaran atau mata kuliah menulis Arab.
Bahkan di antara mereka ada yang “lari” dari pelajaran/matakuliah yang
sebenarnya menarik dan menyenangkan itu. Hal itu bisa dimaklumi karena dalam kegiatan menulis
terakumulasi semua ilmu bahasa dan keterampilan berbahasa Arab. Di samping itu,
empat keterampilan berbahasa yang ada – alistima`, al-qiraah, al-kalam, dan
al-kitabah- memiliki hubungan yang
erat dan saling memengaruhi antara yang satu dengan yang lain. Ada
kecenderungan bahwa siswa/mahasiswa yang keterampilan membacanya rendah,
keterampilan menulisnya juga rendah.
Kesulitan yang mereka
hadapi antara lain terkait dengan aspek kosa kata, tarkib, ide, dan tatatulis. Dalam hal kosa kata, mereka pada
umumnya kurang tepat dan kurang detil dalam memilih kosa kata untuk
mengungkapkan ide. Kesalahan juga sering mereka lakukan dalam membentuk kata
sesuai dengan kaidah ilmu sharf, di samping kesalahan dalam menuliskan
kosa kata.
Dalam hal tarkib,
mereka sering kali salah dalam membuat kalimat, menggunakan dhamir yang
tidak jelas marja`nya. Atau kalimat yang mereka buat tidak sempurna, kurang
tepat dalam menggunakan adawat arrabth, dan kesalahan nahwiyah
yang lain.
Problematika
pembelajaran menulis Arab ini tidak saja datang dari siswa/mahasiswa, tetapi
kerap kali juga disebabkan oleh kurangnya pengalaman menulis dosen/guru, di
samping terbatasnya wawasan dan keterampilan mereka dalam pembelajaran menulis
Arab. Beberapa orang mahasiswa mengeluh karena mereka tiba-tiba diminta oleh
sang dosen untuk menulis sebuah judul tanpa dijelaskan, misalnya, tentang anashir
atau haikal dari judul tersebut. Mereka juga tidak dibimbing untuk
memilih kosa kata yang tepat untuk mengungkapkan pikiran sesuai dengan judul
itu. Mereka juga tidak dilatih untuk menyusun kalimat yang dapat digunakan
untuk mengungkapkan ide yang relevan dengan judul. Tidak pula dikenalkan kepada
mereka anmatul jumal atau pola kalimat yang bagus dan menarik yang
memudahkan mereka mengekpresikan pikiran dan perasaan mereka terkait dengan
judul yang disodorkan. Maka yang terjadi kemudian adalah, tulisan mereka banyak
yang salah, dan mereka menggap bahwa menulis/mengarang dalam bahasa Arab itu
sulit dan membosankan.
Makalah ini mencoba
menawarkan pembelajaran menulis Arab yang menyenangkan, yang diharapkan dapat
menambah wawasan guru/dosen tentang pembelajaran menulis di satu sisi, dan dapat
membuat siswa/mahasiswa senang menulis dan termotivasi untuk meningkatkan keterampilan
menulis mereka. Metode atau teknik pembelajaran menulis Arab yang ditawarkan
dalam makalah ini bukanlah ide murni penulis, tetapi penulis ambil atau penulis kembangkan
dari ide para ahli pembelajaran.
TUJUAN PEMBELAJARAN MENULIS
Secara
umum tujuan pembelajaran menulis Arab adalah mengembangkan kemampuan dan keterampilan
siswa/mahasiswa untuk (1) mengungkapkan dengan
ungkapan yang benar apa yang mereka pikirkan/rasakan dan apa yang mereka
saksikan, (2) menggunakan bahasa yang benar dalam membuat dan merangkai
kalimat, dan membagi topik dalam beberapa paragraph; (3) menjelaskan pikiran mereka dengan menggunakan
kalimat dan ungkapan yang sesuai, (4) mengemukakan pokok pikiran kepada orang
lain dan menjelaskan apa yang ada pada diri mereka secara tertulis, (5) berterus
terang dalam menulis dan jujur dalam mengutip, serta berani mengahadapi situasi
tertentu dengan mengemukakan pendapat, dan tidak mengaku-aku tulisan orang lain
sebagai tulisannya; dan (6) segera menulis pada saat dibutuhkan (Assulaity,
2008).
Dari
tujuan pembelajaran secara umum tersebut dapat dikemukakan bahwa tujuan pokok
pembelajaran menulis Arab adalah mengantarkan siswa/mahasiswa untuk dapat
mengungkapkan perasaannya, pikirannya, dan keyakinannya dengan mudah, dalam
berbagai situasi kehidupan, dengan menggunakan ungkapan yang benar dan jelas,
serta dengan bahasa yang mengesankan. Di antara keterampilan pokok menulis Arab
yang menjadi tujuan pembelajaran dan dibutuhkan oleh siswa/mahasiswa sebelum mereka memulai menulis tema-tema
tertentu adalah sebagai berikut. Pertama, keterampilan yang terkait
dengan mufrodat, yang meliputi (1) penggunaan kata-kata bahasa Arab yang baik
dan benar, (2) pemilihan kalimat sesuai dengan konteks, (3) penulisan kalimat
secara benar sesuai kaidah penulisan, dan (4) pembentukan kata sesuai dengan
kaidah sharf.
Kedua,
keterampilan yang terkait dengan tarkib (susunan kalimat) dan uslub (ungkapan),
yang meliputi (1) penggunaan kata sambung, (2) terpenuhinya komponen
kalimat, (3) penggunaan kaidah nahwu secara benar, dan (4) ketepatan
penggunaan ungkapan.
Ketiga,
keterampilan yang terkait dengan ide/pikiran, yang meliputi (1) ketepatan
ide/pikiran, (2) kejelasan ide/pikiran, dan (3) keterkaitan antar berbagai ide.
Sedangkan yang keempat terkait dengan kemahiran pengorganisasian yang
meliputi (1) pengorganisasian paragrap, (2) penggunaan tanda baca, dan (3)
kejelasan tulisan (Assulaity, 2008).
METODE/TEKNIK PEMBELAJARAN MENULIS
Agar
pembelajaran menulis Arab dapat disenangi oleh siswa/mahasiswa, pembelajaran
hendaknya disajikan dengan menarik,
menyenangkan, dan mudah dilakukan. Guru/dosen dapat menciptakan sendiri teknik
pembelajaran sesuai dengan pengalaman mengajar yang dimilikinya, atau menggunakan
teknik yang dikenalkan oleh para ahli pembelajaran, atau memodifikasi teknik
yang dikenalkan oleh para ahli itu sesuai dengan latar belakang dan kemampuan
siswa/mahasiswa. Berikut disajikan beberapa model pembelajaran menulis Arab,
mulai dari menulis kalimat, menulis paragrap, sampai pada menulis qith`ah yang
terdiri atas dua atau tiga paragrap.
Pembelajaran Al-Anmath Al-Lughawiyyah
(Pembelajaran Pola Kalimat)
Pembelajaran
Al-Anmath Al-Lughawiyyah yang selanjutnya disingkat AL adalah
pembelajaran yang betujuan melatih
siswa/mahasiswa untuk menggunakan kalimat, ungkapan, atau kata-kata secara
benar pada saat menulis. Pembelajaran dilakukan dengan cara menirukan, iqtibas,
dan mengulangi, sehingga siswa/mahasiswa terbiasa menggunakan bahasa yang benar
dalam prakter berbahasa dalam kehidupan sehari-hari (Assulaity, 2008).
Di
antara tujuan Pembelajaran Al-Anmath Al-Lughawiyyah adalah (1) mengenalkan
pola kalimat yang benar dan membedakannya dengan pola yang salah, (2) mebedakan
bagian-bagian pokok kalimat bahasa Arab (ism, fi`l, dan harf ) tanpa
menyebut istilah-istilah ilmu nahwu, (3) mengenalkan dua macam kalimat,
kalimat fi`liyyah dan kalimat ismiyyah, tanpa menjelaskan kaidah nahwiyyah,
dan (4) membiasakan menggunakan ungkapan dan pola kalimat yang banyak berlaku
dalam bahasa Arab.
Penggunaan
Al-Anmath Al-Lughawiyyah dalam pembelajaran dapat membantu
siswa/mahasiswa menulis dengan baik dan benar sehingga mereka dapat berbahasa
Arab seperti yang diharapkan. Langkah-langkah pembelajaran yang dapat dilakukan
adalah sebagai berikut (1) guru/dosen menayangkan pola kalimat yang akan
dilatihkan, yang diambil dari teks bacaan atau yang telah disiapkan oleh guru,
(2) siswa/mahasiswa menirukan berulang kali pola kalimat yang dibacakan oleh
guru/dosen, (3) guru/dosen menjelaskan dan
memberi contoh penerapan pola tersebut dalam kalimat, (4) guru/dosen meminta
siswa/mahasiswa untuk membuat kalimat berdasarkan pola dan sesuai dengan
konteks, kemudian menuliskannya di papan tulis secara bergantian.
Berikut
disajikan beberapa contoh pola kalimat yang dikembangkan oleh siswa/mahasiswa.
1. سينتهي
سعيه إلى لا شيء
2. إنها عندي
كل شيء
3. هذا يزيد
المسألة تعقيدا
Setelah guru/dosen
menuliskan pola kalimat itu di papan tulis dan menjelaskan arti serta cara
membuat kalimat sesuai pola tersebut, siswa diminta menulis di papan tulis
kalimat yang mereka buat sesuai konteks dan berdasarkan pola itu. Pengalaman
menunjukkan bahwa para siswa/mahasiswa berebut untuk menuliskan kalimat
terbaiknya di papan tulis. Maka muncullah tulisan mereka sebagai berikut.
1.
تعلمت بكل جهدي وطاقتي، وتنتهي دراستي إلى نجاح باهر كما أرجو.
- لا أعرف بالضبط هل سينتهي هذا الحب إلى
الزواج/بالزواج
2. أحب أمي إلى
حد كبير. إنها عندي كل شيء
- أحمد أخي الصغير الوحيد. فهو كل شيء عند
أسرتي.
3. لا تقابله
الآن، فمقابلتك ستزيد المسألة تعقيدا
- قولك قبل الآن يزيد
المسألة تعقيدا
Setelah
sebagian besar siswa/mahasiswa menuliskan kalimat yang mereka susun, guru /dosen
bersama siswa/mahasiswa melakukan koreksi bersama-sama. Kalimat yang
benar-benar sudah tidak ada salahnya ditulis kembali oleh siswa/mahasiswa di
buku tugas.
Infaq al-Jumal
Infaq
al-Jumal adalah pembelajaran menulis Arab yang dilakukan dalam kelompok.
Kelas dibagi menjadi dua kelompok, sehingga setiap kelompok berisi sekitar 13 atau
15 orang. Siswa/mahasiswa duduk melingkar dalam kelompok. Tujuan dari
pembelajaran ini adalah mengembangkan kemampuan siswa/mahasiswa menulis kalimat
dan menyusun alenia dengan perasaan senang dan gembira serta tanpa beban. Di
samping itu, pembelajaran ini juga bertujuan mengembangkan daya khayal atau
imajinasi mereka.
Prosedur
pembelajaran sebagai berikut: (1) guru/dosen membagikan kertas kosong kepada
setiap anggota kelompok yang duduk melingkar dalam kelompok masing-masing, (2) guru/dosen meminta mereka menuliskan apa yang
sedang mereka pikirkan saat itu dalam satu kalimat, baik kalimat fi`il
maupun kalimat ism; (3) guru/dosen memberi aba-aba kepada mereka untuk
mulai menulis, (4) guru menghitung dengan suara yang jelas mulai satu sampai
sepuluh, dan pada hitungan kesepuluh mereka harus berhenti menulis dan meletakkan
alat tulis/polpen; (5) guru/dosen meminta mereka memberikan tulisan mereka
kepada teman di sebelahnya mengikuti arah jarum jam, (6) guru/dosen meminta
mereka untuk membaca tulisan temannya, kemudian melanjutkan tulisan itu dengan
satu kalimat sesuai ide/pikirannya, (7) guru/dosen menghitung satu sampai
sepuluh, dan pada hitungan kesepuluh mereka harus berhenti menulis dan harus
meletakkan alat tulisnya, (8) guru/dosen memberi aba-aba untuk memberikan
tulisannya kepada temannya mengikuti arah jarum jam. Begitu seterusnya, sampai setiap
siswa/mahasiswa menerima “karangan” yang diawali dengan
kalimat mereka masing-masing.
Dalam
pembelajaran seperti itu, ketika masing-masing mereka membaca tulisan temannya,
biasanya terjadi ledakan tawa dari mereka. Itu menunjukkan bahwa mereka
terhibur atau merasa bahwa tulisan mereka lucu. Biarkan saja mereka tertawa
mengungkapkan kegembiraan di tengah-tengah proses menulis. Dengan begitu,
mereka bisa menulis dengan senang, tanpa beban, dan terbebas dari rasa malu dan
takut salah.
Kegiatan
selanjutnya adalah, guru meminta beberapa orang untuk membacakan tulisan mereka
secara bergantian, sementara siswa/mahasiswa yang lain mencermati dan mencatat
kesalahan yang mereka temukan. Guru/dosen bersama siswa/mahasiswa mengevaluasi
tulisan yang telah dibacakan dan membetulkan kesalahan yang mereka temukan.
Mengirim SMS
Menulis
dan mengirim SMS untuk seseorang pada saat ini merupakan kegiatan yang hampir
setiap saat dilakukan oleh siswa/mahasiswa. Aktivitas menulis dan mengirim SMS
tersebut bisa dimanfaatkan oleh
guru/dosen untuk pembelajaran menulis Arab di dalam kelas. Tujuan pembelajaran Mengirim SMS ini adalah mengembangkan
kemampuan siswa/mahasiswa menulis
kalimat, baik kalimat berita maupun kalimat tanya. Keterampilan menggunakan adawat
alistifham dalam kalimat dapat dilatihkan dengan teknik ini. Prosedur yang
bisa dilakukan adalah (1) guru/dosen membagi kelas menjadi beberapa kelompok,
setiap kelompok beranggotakan maksimal 10 orang, (2) guru/dosen membagikan
kertas kosong kepada siswa/mahasiswa, (3) guru/dosen menyampaikan aturan
“permainan”, misalnya mengenai kalimat yang harus ditulis, kepada siapa SMS itu
dikirimkan, kewajiban membalas SMS yang diterima, dan kapan “murasalah”
itu dihentikan; (4) setelah semua memahami aturan, guru memulai kegiatan dengan
memberikan aba-aba untuk menulis SMS. Selama proses “murasalah” berlangsung,
guru/dosen mengamati kegiatan yang mereka lakukan.
Setelah
dirasa cukup, misalnya setiap siswa/mahasiswa telah mengirimkan dan menerima 5
sampai 7 SMS, kegiatan “murasalah” ini dapat dihentikan. Guru/dosen
kemudian meminta beberapa siswa/mahasiswa dari setiap kelompok untuk membacakan
SMS yang mereka terima atau kirimkan. Guru/dosen bersama mahasiswa melakukan
evaluasi dan koreksi terhadap kesalahan tulisan. Siswa/mahasiswa sebaiknya
diberi kesempatan untuk mengajukan pertanyaan mengenai SMS yang mereka terima.
Dari
prosedur pembelajaran tersebut dapat dikemukakan bahwa kegiatan Mengirim SMS ini
tak ubahnya kegiatan dialog atau mukhawarah secara tertulis. Berikut
contoh SMS yang dikirim oleh siswa/mahasiswa kepada tamannya dalam satu kelompok beserta
balasannya.
![]() |
Kitabatul Wasf
/Menulis Deskriptif
Ada
beberapa teknik yang bisa dilakukan oleh guru/dosen untuk mengembangkan
kemampuan menulis deskriptif siswa/mahasiswa. Berikut disajikan dua contoh teknik
pembelajaran menulis deskriptif untuk mendiskripsikan binatang dan orang.
Contoh
1, mendiskripsikan binatang/Al-Khishan. Langkah-langkah yang dapat
dilakukan oleh guru/dosen adalah sebagai berikut: (1) guru/dosen menyusun atau
membuat pertanyaan dari sebuah karangan yang sudah ada, (2) pertanyaan ditulis
di papan tulis atau ditayangkan dengan LCD Projector, secara urut,
sehingga apabila nanti jawaban dari pertanyaan itu diurutkan akan menjadi
sebuah deskripsi yang utuh,
sebaiknya ditayangkan juga gambar kuda yang akan dideskripsikan;
(3) guru/dosen mengajukan pertanyaan kepada siswa/mahasiswa, (4) guru/dosen
bersama siswa/mahasiswa menyempurnakan jawaban yang kurang sempurna, (5)
guru/dosen menuliskan jawaban yang benar di sebelah pertanyaan pada papan tulis
atau menayangkannya pada layar LCD Projector, (6) siswa/mahasiswa
diminta merangkum/mengurutkan jawaban secara lisan sehingga menjadi sebuah
deskripsi, (7) siswa/mahasiswa diminta menulis deskripsi berjudul Kuda
berdasarkan jawaban dari pertanyaan tersebut, (8) siswa/mahasiswa diminta
membuang kata-kata yang kurang tepat, atau menambah dengan kalimat atau
ungkapan yang bagus dan relevan, (9) guru/dosen memeriksa dan memberi komentar secara
tertulis pada buku tugas siswa/mahasiswa, (10) guru meminta siswa/mahasiswa
yang karangannya bagus untuk membacanya di depan kelas, atau, kalau deskripsi
itu ditulis di kertas lepas, siswa diminta memajangnya di dinding kelas.
Berikut
contoh pertanyaan tentang Al-Khishan /Kuda
الحصان
1. أيهما أكبر،
الحصان أم الحمار؟
2. كيف يجري
الحصان؟
3. في أي شيء يستفاد
الحصان؟
4. ماذا يوضع
على ظهر الحصان؟
5. مم يصنع
السرج؟
6. ماذا وضع
الناس في فم الحصان؟
7. أين يبيت
الحصان؟
8. ماذا يأكل
الحصان؟
9. هل تحب
الحصان؟ لماذا؟
Contoh 2, mendiskripsikan orang/wajah orang. Langkah yang bisa dilakukan sebagai berikut:
(1) guru/dosen menyiapkan gambar orang yang akan dideskripsikan, (2) guru
mengenalkan kosa kata yang terkait dengan wajah, (3) guru memberikan contoh
ungkapan, (4) siswa/mahasiswa berlatih meletakkan kosa kata dalam
ungkapan/kalimat, (5) siswa/mahasiswa diminta menuliskan deskripsi wajah dengan
kalimat-kalimat yang sudah dilatihkan, (6) guru memriksa tulisan siswa dan
memberikan komentar secara tertulis, (7) siswa yang karangannya bagus diminta
memajang karangannya itu di papan display pada dinding kelas.
Berikut contoh kosa kata yang perlu dikenalkan kepada siswa/mahasiswa pada
awal pembelajaran, dan contoh tulisan deskriptif yang ditulis oleh
siswa/mahasiswa.
![]() |

أختي
هذه
أختي. هي بشّاشة الوجه. عيناها لامعتان. أنفها أقْنَى أشبَه ما يكون لفتيات العرب.
على خدِّها اليمنى بالقرب من طرف أنفها شامة صغيرة تزيدها جمالا. هي طويلة القامة
وهزيلة الجسم. وجلبابها الأسود الذي تلبسه يوميا يجعلها فاتنة ساحرة.
PENUTUP
Model-model
pembelajaran menulis Arab yang dipaparkan dalam makalah ini hanyalah
sebagian kecil saja dari model pembelajaran menulis Arab yang menyenangkan. Masih
banyak model yang bisa diterapkan. Termasuk model yang dapat diciptakan oleh
guru bahasa Arab sendiri. Pembelajaran menulis Arab itu akan menyenangkan atau
tidak menyenangkan sangat tergantung pada kemahiran guru dalam memilih dan
menerapkan teknik pembelajaran, di samping kreativitas guru dalam pembelajaran.
Semoga
tulisan yang sangat sederhana ini, dapat memotivasi guru/dosen bahasa Arab
untuk mengembangkan kompetensi pembelajaran mereka dan meningkatkan
keterampilan berbahasa Arab yang mereka miliki, sehingga mereka dapat
mewujudkan pembelajaran bahasa Arab yang menarik dan menyenangkan. Semoga!
DAFTAR PUSTAKA
Anugerahwati. 2000. Material Selection and Development: Games, Songs,
and
Stories. Makalah tidak diterbitkan. Malang : State University of Malang .
Byrne, Donn, 1991. Techniques
for Classroom Interaction. New York: Longman
Krashen, Stephen D. 1981. Second Language Acquisition and Second
Language
Learning. New York: Pergamon Press.
Rachmayanti. 2000. Material
Selection and Development: Vocabulary, Structure, and
Text.
Makalah tidak diterbitkan. Malang : State University
of Malang .
Scott, Wendy A dan Ytreberg,
Lisbeth H. 1990. Teaching English to Children. New
Saylaty, Faras.2007. Funun
al-Lughah. Oman: Alam al-Kitab al-Hadits
Waily, Saad Abdul Karim. 2009. Ittijahat
Hditsah fi Tadrisi al-Lughah al-Arabiyyah. Oman:
Alam al-Kitab
al-Hadits
Tidak ada komentar:
Posting Komentar